TEORI
ASAL USUL KEHIDUPAN
Asal
usul kehidupan menurut padangan ilmu pengetahuan belum sepenuhnya terkuat, ada
hal-hal yang menjadi misteri. Sama halnyan dengan asal usul terbenyuknya bumi
yang belum jelas sepenuhya. Hingga saat ini, semuanya masih bersifat hipotesis.
Mengenai terbentuknya bumi dan planet-planet lain ada dua teori yang terkenal,
yaitu teori kabut asal (nebula) dan teori Big-Bang
1. Teori
Nebula
Teori
ini menyatakan bahwa beberapa miliar tahun yang lalu, bintang-bintang diangkasa
yang tidak stabil meledak. Debu dan gas hasil ledakan ini membentuk kabut.
Kabut ini disebut kabut asal atau nebula. Kemudian, kabut asal memadat dan
meledak, menghasilkan bintang-bintang baru dan planet-planet, termasuk bumi.
Bintang baru yang tidak stabil meledak dan membentuk nebula lagi
2. Teori
big-bang
Teori
ini menyatakan bahwa materi diangkasa menyatuh dan memadat membentuk benda
kecil yang kemudian meledak. Ledakan ini menghasilkan bintang-bintang dan
planet, termasuk bumi.
Dalam
biologi dikenal dengan dua teori asal usul kehidupan, yaitu teori abiogenesis,
biogenesis dan
I.
Teori abiogenesis
(Generation spontanea)
Aristoteles
(384-322 SM), seorang ahli filsafat dan ilmu
pengetahuan yunani kuno lebih dari 2000 tahun yang lalu, mengemukakan konsep
bahwa kehidupan berasal dari benda mati. Teori ini dikenal dengan nama
generation spontanea atau abiogenesis. Dari hasil penelitian Aristoteles
tentang hewan-hewan yang hidup di air, ternyata ikan-ikan tertentu melakukan
perkawinan, kemudian bertelur. Dari telur-telur tersebut lahir ikan-ikan yang
sama dengan induknya. Akan tetapi, ia juga percaya bahwa ikan-ikan tertentu
terbentuk dari lumpur. Contoh orang yang percaya dengan teori ini adalah
Needham, seorang ilmuan Inggris. Needham (1700) melakukan penelitian dengan merebus
kaldu dalam wadah selama beberapa menit lalu memasukkannya dalam botol dan
ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari ternyata tumbuh bakteri dalam kaldu
tersebut. Oleh karena itu Needham menyatakan bahwa bakteri berasal dari kaldu.
Namun teori Needham ini dipatahkan oleh L. Spallanzani.
Pada abad ke-17, Antony Van leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Dengan menggukan
mikroskop dia menemukan adanya benda-benda yang sangat kecil dalam tetesan air
rendaman jerami. Penemuan leeuwenhoek merangsang kembali para peneliti lainnya
untuk membuktikan kebenaran dari teori generation spontanea. Bahwa makhluk
hidup berasal dari benda-benda mati.
I.
Teori biogenesis
Eksperimen terkenal
yang menentang teori abiogenesis dilakukan antara lain oleh Francesco Redi (Itali),
Lazzaro Spallanzani (Itali), dan louis Pasteur (Perancis)
a. Percobaan
Francesco Redi
Francesco Redi
(1626-1698), seorang fisikawan itali, adalah orsng pertama yang melakukan
penelitian untuk membantah teori generation spontanea. Dia melakukan serangkaian
penelitian dengan menggunakan daging segar. Redi memperhatikan bahwa ulat akan
menjadi lalat dan lalat selalu terdapat tidak jauh dari sisa-sisa daging. Pada
daging segar yang diletakkan dalam 3 wadah (tabung).
Wadah pertama diisi dengan sekerat daging segar dan
dibiarkan terbuka. Wadah kedua diisi dengan sekerat daging segar lalu ditutup
dengan kain kasa yang berlubang-lubang. Ketik daging membusuk, datanglah lalat
disekitar wadah. Beberapa hari kemudian,
pada daging wadah I terlihat cukup banyak belatung. Beberapa ekor belatung juga
terdapat diatas permukaan kain kasa wadah II.
Dari percobaan
tersebut. Redi membuktikan bahwa belatung tidak terbentuk dari daging yang
membusuk, melainkan berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan ketika
lalat mengerumuni daging membusuk dan permukaan kain kasa tersebut.
Percobaan redi
membuktikan makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati,
tetapi semua makhluk terbentuk oleh makhluk hidup juga. Hipotesis yang
menyatakan makhluk hidup hanya berasal dari sesuatu yang hidup disebut teori
biogenesis.
b. Percobaan
Spallanzani
Pada tahun 1765,
seorang biologiwan itali yang bernama L. Spallanzani melakukan percobaan yang
berlawanan dengan teori Needham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organisme
terbunuh dan Needham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sekali
sehingga masing-masing ada organisme yang masuk dan tumbuh.
Dari percobaan yang
dilakukannya, Spallanzani menyimpulkan bahwa, timbulnya suatu kehidupan hanya
mungkin jika telah ada suatu bentuk kehidupan sebelumnya. Mikroorganisme yang
terdapat dalam kaldu percobaan timbul karena adanya mikroorganisme yang telah
lebih dahulu tersebar diudara.
c. Percobaan
Louis Pasteur.
Seorang biologiwan yang
bernama Louis Pasteur pada tahun 1864 melakukan percobaan dengan menggunakan
tabung berleher angsa. Pasteur sendiri meyakini bahwa sebuah sel pasti berasal
dari sel lainnya. Dalam percobaan menggunakan tabung berleher angsa, Pasteur
merebus kaldu hingga mendidih, kemudian mendiamkannya. Pada prinsipnya, udara
mampu masuk kedalam tabung, namun partikel debu akan menempel pada lengkungan
leher tabung. Setelah beberapa lama, ternyata tidak ada bakteri yang tumbuh.
Namun setelah Pasteur tabung leher angsa tersebut, air kaldu didalam tabung
kemudian ditumbuhi oleh mikroba. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan juga
beasal dari kehidupan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar