Sabtu, 17 Maret 2012

ALGA


ALGA ( Rhodophyceae, chlorophyceae , dan  Phaeophyceae )

Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia thallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.dan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga (jamak Algae) juga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan  dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). serupa benang atau lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
-    fikosianin           : warna biru
-    klorofil               : warna hijau
-    fikosantin           : warna perang/ coklat
-    fikoeritrin           : warna merah
-    karoten               : warna keemasan
-    xantofil               : warna kuning
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab dasar perairan.
Habitat Alga
Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral dimana masih terdapat sinar matahari yang cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini merupakan tempat yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah intertidal pada pantai yang berbatu-batu mempunyai sifat tertutup sesuai daerah alga merah atau alga coklat terutama alga dari genus facus alga yang sering disebut rumput laut (seaweeds). Biasanya makro alga sedikit terdapat diperairan yang dasarny berlumpur atau berpasir karena sangat terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk tempatnya melekat. Umumnya ditemukan melekat pada terumbu karang, batuan, potongan karang, cangkang molusca, potongan kayu dan sebagainya
Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan kedalaman dasar laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis
alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang keras diperairan dangkal. Alga ini melekat dengan menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan sering kali membentuk hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis air surut atau pasang surut.
Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi. Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin (berwarna pirang), fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli dan karoten.
Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:
a.  Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan,
b.  Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun   
     air akibat pasang surut.
c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,
d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup diddalam tanah pada dasar perairan
Ekologi Makro Alga
Makro alga memerlukan sinar matahari untuk dapat melangsungkan fotosintesis. Banyaknya sinar matahari yang masuk dalam air berhubungan erat dengan kecerahan air laut. Fotosintesis berlangsung tidak hanya dengan bantuan sinar matahari saja tetapi juga oleh zat hara sebagai makanannya. Gerakan air selain untuk mensuplai zat hara, juga membantu memudahkan rumput laut menyerap zat maknannya, membersihkan kotoran dan dan melangsungkan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gerakan air yang baik untuk pertumbuhan rumput laut ini antar 20-40 cm/detik. Sedangkan gerakan air bergelombang tidak lebih dari 30 cm. Bila arus air lebih cepat maupun ombak yeng terlalu tinggi dapat dimungkinkan terjadi kerusakan tanaman misalnyapatah atau terlepas dari substratnya.
Pertumbuhan makro alga juga dipengaruhi oleh salinitas atau kadar garam dan temperatur. Ada 2 golongan makro alga bedasarkan kisaran salinitas yaitu: Rumput laut yang stenohalin, yaitu makro alga yang hidup, dan tumbuh pada perairan dengan kisaran salinitas yang sempit artinya bahwa makro alga ini tidak mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi; dan rumput laut yang euryhalin yaitu rumput laut yang tumbuh pada kisaran salinitas yang luas dimana artinya bahwa makro alga ini mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi
Manfaat Makro Alga
Alga memiliki nilai ekonomis yang sangat penting artinya bagi para penduduk karena dapat dimanfaatkan untuk sayuran, obat traditional, pupuk organik, makanan ternak dan sebagainya. Bahkan senyawa kimia yang di ekstraksi dari alga laut makro bentik ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dan bahan tambahan untuk pembuatan makanan, obat-obatan dan kosmetik. Makro alga diperairan Indonesia dapat diamati dari potensi lahan budidaya yang tersebar di Indonesia. Potensi usaha makro alga di Indonesia mencakup areal seluas 26.700 ha dengan potensi produktif sebesar 482.400 ton/ tahun. Budidaya makro alga mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan produksi perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.
 Pemanfaatan alga secara tradisional terutama sebagai bahan pangan misalnya ada yang dimakan mentah seperti lalap, dibuat sayur atau sebagai obat. Pemanfaatan untuk industri dan sebagai komoditi ekspor baru berkembang daalm beberapa dasawarsa terakhir ini. Kandungan yang terdapat dalam makro alga adalah algin, agar dan keraginan. Algin adalah bahan yang terkandung dalam alga coklat yang banyak digunakan dalam industri kosmetika dan farmasi. Agar-agar bisa diperoleh dari alga merah yaitu dari marga  Gellidium, Gracillaria, Hypnea merupakan bahan pokok pembuatan agar-agar. Sedangkan karaginan merupakan bahan yang juga diperoleh dari berbagai jenisalga merah. Abhan ini dalam industri perdagangan mempunyai manfaat yang sama dengan Agar dan Algin.

Rhodophyceae (Alga merah)
Alga merah ini memiliki pigmen dominan warna merah atau fikoeritrin, selain di dalam alga ini juga terdapat pigmen lainnya seperti klorofil, fikosantin,fikobilin dan sebagainya, namun jumlahnya hanya sedikit. Alga ini banyak ditemukan di dilaut dqn sedikit di perairan air tawar. Kegunaan dari alga ini banyak dijadikan sebagai agar - agar yang kaya akan serat atau fiber serta untuk media agrikultur (marinkultur).
Contohnya:
-      Eucheuma spinosum, merupakan penghasil agar-agar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin73lNdne40IK6G4mbkeAhM_mx2HiwtdcnV0pjHQerubC97qgy9g9xiFQfcokoA02OCo8XAtWoZbGa0Ws8ptrvQdmcs69NF5KZrGY2JJBjjzYRL1E11R98IVOKMWjYEPq6uu1UeSHENj5r/s320/alga+1.JPG

-      Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk pembuatan kosmetika
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL2hTreQoEN0HamGKxwovPY1KQJbEuaXl9UpGsOxQCo_-7GCOkF2l5eFgayAlvHmyPst51Kl1oyjn2uwZu09AB22CQDzqfMMGsevlXQ-X_QgYBuFJrxqcsnSv3FwHUVUy2Rd6p8nYgLK-Z/s320/alga+2.JPG
Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetpai ada juga yang lembayung atau pirang atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi.
Peranan ganggang merah :
Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.

Chlorophyceae (Alga Hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air.
umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau
merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
Contohnya :
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas
               dan tiap ruas bercabang kecil.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRPAKvqEAEFkwNZpA2NHo8zhqs8Yti6Pa8rGwwueYyKbfp-JjTS9yEJ6k6EBSJsB-xW_aBKG5LNAWSa8_bCUINnE-thfoi3ptIw97UiJUZQHkbQCNghmYHpDb0h3ESj8qdMbu0MzvTNTNF/s320/alga+3.JPG
- Ulva  : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat
              dimakan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWHQZ3QyCszeh4rI3HRVAzvyMcr5dE8F9tqH0khDqP_RflsbgOMS3iW2KH5VgfF4eXptDRTu_LpRPC72qaKyfsDC5OBsMWcNDfx27nRDNKsJkwApil55ert41CQhGXH_2wwYpjkkAeo4S3/s320/alga+4.JPG
Peranan ganggang hijau :
a.   Menguntungkan :
- Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
-  Dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- Penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
-  Ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah   
   warna dan berbau.
Chlorophyta (algae hijau) adalah tumbuhan yang berwarna hijau yang mirip dengan tumbuhan tinggi berdasarkan pigmennya, khlorofil a dan b, karotin dan xantofil. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan pektin, dan hasil fotosintesisnya adalah karbohidrat (tepung). Terdapat perkapuran pada beberapa jenis,. Jenis-jenis dari divisi ini adalah makroskopis, filamen, sefon  
( bunga karang ) atau bentuk thallus.
Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas yang berwarna hijau, dan mengandung khlorofil a dan b serta karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa tepung dan lemak, terdiri dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang, hidupnya ada yang diair tawar, air laut dan juga pada tanah yang lembab atau yang basah.

Alga Coklat (Phaeophyceae)
Phaeophyta (ganggang coklat/ pirang) Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatif dengan isogami dan oogami.
Contohnya :
- Laminaria
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb4nKt-_S0UbTOXhnfBPOg-P26VlC5oDg804R_P8evE-fd5gttinvs7g8xDCHl66OOcnculsyL2W1BDrDe2bY2ubAdT57xyU-rfwg4NRJTBamYUx0fr4bIEuTVzMLAURzLGXo_EUFE6ZYh/s320/alga+5.JPG
- Fucus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaMuBm0SmLtsE_T1_34jsj1GSfkp-4Wv2VQtNKN6S2p5p4_1H4xY2hY5_iHlRS-QFrBfE1inVMuR9kmw2FnMrtTY3Qlg2mkvH_Sv1xW5yOFcuA4QLBD6EOQ4tXHWsgSEQgD88NNjBRrLvQ/s320/alga+6.JPG

- Turbinaria
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEbKURSlfuStcIXJ6u3F1R334FT3wFgjDzmRqgVYcTw4EzB5qUzfqe4F_jgQodlmNFubOk1Z1bGURo1CFcb8SCeotQ_KVNN1tr1FfhoHXhqnHMP-8K1e6xG0yLcjAY1YKh43HSLPWbrf8h/s320/alga+7.JPG
- Sargasum
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixb4H7et4TJaOLMCPRXfrxv1_gcacgpqtejipK4tB-6GHJ2aMB_LpIvSoTmb4-S-4LgUWvs1Vcv_Ui4h_rBWB6f5Tpn4LKdZAV1JUplESBHChle_cKW84UOTDuhq7E3pdxRdCMp645saV_/s320/alga+8.JPG


Peranan ganggang coklat :
- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
- Sebagai makanan ternak
Berwarna coklat / pirang, sebagai hasil asimilasi dan sebagai zat makanan. Tidak ditemukan zat tepung, hidup di air tawar, dilaut dan didaerah iklim sedang dan dingin, hidupnya melekat pada batu-batu, kayu dan ada yang hidup sebagai endofit.
Phaeophyta (algae coklat) berwarna coklat karena fukoxantin yang menutupi klorofil a dan c, karotin dan xantofil lainnya. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan asam alginik. Hasil makanan cadangan adalah karbohidrat. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen atau bentuk thallus. Warna ganggang coklat disebabkan oleh pigmen coklat (pikosantin), yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga mengandung pigmen lainnya seperti klorofil a, klorofil c, violak xantin, b-karioten, diadinoxcatin, dan fukosantin.

Sumber :


ALGA ( Rhodophyceae, chlorophyceae , dan  Phaeophyceae )

Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia thallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.dan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga (jamak Algae) juga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan  dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). serupa benang atau lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
-    fikosianin           : warna biru
-    klorofil               : warna hijau
-    fikosantin           : warna perang/ coklat
-    fikoeritrin           : warna merah
-    karoten               : warna keemasan
-    xantofil               : warna kuning
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab dasar perairan.
Habitat Alga
Penyebaran makro alga dibatasi oleh daerah litoral dan sub litoral dimana masih terdapat sinar matahari yang cukup untuk dapat berlangsungnya proses fotosintesa. Didaerah ini merupakan tempat yang cocok bagi kehidupan alga karena terdiri atas batuan. Daerah intertidal pada pantai yang berbatu-batu mempunyai sifat tertutup sesuai daerah alga merah atau alga coklat terutama alga dari genus facus alga yang sering disebut rumput laut (seaweeds). Biasanya makro alga sedikit terdapat diperairan yang dasarny berlumpur atau berpasir karena sangat terbatas benda keras yang cukup kokoh untuk tempatnya melekat. Umumnya ditemukan melekat pada terumbu karang, batuan, potongan karang, cangkang molusca, potongan kayu dan sebagainya
Penyebaran dan pertumbuhan seaweeds disuatu perairan pantai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor salinitas, intensitas cahaya matahari, dan turbiditas dan juga tipe substrat dan kedalaman dasar laut adalah dua faktor penting yang menentukan kehadiran suatu jenis
alga bersel banyak kebanyakan melekat pada batuan atau dasar yang keras diperairan dangkal. Alga ini melekat dengan menggunakan organ yang kuat memegang tetapi bukan akar dan sering kali membentuk hutan yang luas (kelp beds) tepat dibawah garis air surut atau pasang surut.
Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi sernua selnya selalau jelas mempunyal inti dan plastida dan dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi. Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin (berwarna pirang), fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga diternukan zat-zat warna santofli dan karoten.
Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:
a.  Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan,
b.  Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun   
     air akibat pasang surut.
c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,
d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup diddalam tanah pada dasar perairan
Ekologi Makro Alga
Makro alga memerlukan sinar matahari untuk dapat melangsungkan fotosintesis. Banyaknya sinar matahari yang masuk dalam air berhubungan erat dengan kecerahan air laut. Fotosintesis berlangsung tidak hanya dengan bantuan sinar matahari saja tetapi juga oleh zat hara sebagai makanannya. Gerakan air selain untuk mensuplai zat hara, juga membantu memudahkan rumput laut menyerap zat maknannya, membersihkan kotoran dan dan melangsungkan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gerakan air yang baik untuk pertumbuhan rumput laut ini antar 20-40 cm/detik. Sedangkan gerakan air bergelombang tidak lebih dari 30 cm. Bila arus air lebih cepat maupun ombak yeng terlalu tinggi dapat dimungkinkan terjadi kerusakan tanaman misalnyapatah atau terlepas dari substratnya.
Pertumbuhan makro alga juga dipengaruhi oleh salinitas atau kadar garam dan temperatur. Ada 2 golongan makro alga bedasarkan kisaran salinitas yaitu: Rumput laut yang stenohalin, yaitu makro alga yang hidup, dan tumbuh pada perairan dengan kisaran salinitas yang sempit artinya bahwa makro alga ini tidak mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi; dan rumput laut yang euryhalin yaitu rumput laut yang tumbuh pada kisaran salinitas yang luas dimana artinya bahwa makro alga ini mampu tumbuh pada kisaran salinitas yang bervariasi
Manfaat Makro Alga
Alga memiliki nilai ekonomis yang sangat penting artinya bagi para penduduk karena dapat dimanfaatkan untuk sayuran, obat traditional, pupuk organik, makanan ternak dan sebagainya. Bahkan senyawa kimia yang di ekstraksi dari alga laut makro bentik ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dan bahan tambahan untuk pembuatan makanan, obat-obatan dan kosmetik. Makro alga diperairan Indonesia dapat diamati dari potensi lahan budidaya yang tersebar di Indonesia. Potensi usaha makro alga di Indonesia mencakup areal seluas 26.700 ha dengan potensi produktif sebesar 482.400 ton/ tahun. Budidaya makro alga mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan produksi perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.
 Pemanfaatan alga secara tradisional terutama sebagai bahan pangan misalnya ada yang dimakan mentah seperti lalap, dibuat sayur atau sebagai obat. Pemanfaatan untuk industri dan sebagai komoditi ekspor baru berkembang daalm beberapa dasawarsa terakhir ini. Kandungan yang terdapat dalam makro alga adalah algin, agar dan keraginan. Algin adalah bahan yang terkandung dalam alga coklat yang banyak digunakan dalam industri kosmetika dan farmasi. Agar-agar bisa diperoleh dari alga merah yaitu dari marga  Gellidium, Gracillaria, Hypnea merupakan bahan pokok pembuatan agar-agar. Sedangkan karaginan merupakan bahan yang juga diperoleh dari berbagai jenisalga merah. Abhan ini dalam industri perdagangan mempunyai manfaat yang sama dengan Agar dan Algin.

Rhodophyceae (Alga merah)
Alga merah ini memiliki pigmen dominan warna merah atau fikoeritrin, selain di dalam alga ini juga terdapat pigmen lainnya seperti klorofil, fikosantin,fikobilin dan sebagainya, namun jumlahnya hanya sedikit. Alga ini banyak ditemukan di dilaut dqn sedikit di perairan air tawar. Kegunaan dari alga ini banyak dijadikan sebagai agar - agar yang kaya akan serat atau fiber serta untuk media agrikultur (marinkultur).
Contohnya:
-      Eucheuma spinosum, merupakan penghasil agar-agar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin73lNdne40IK6G4mbkeAhM_mx2HiwtdcnV0pjHQerubC97qgy9g9xiFQfcokoA02OCo8XAtWoZbGa0Ws8ptrvQdmcs69NF5KZrGY2JJBjjzYRL1E11R98IVOKMWjYEPq6uu1UeSHENj5r/s320/alga+1.JPG

-      Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk pembuatan kosmetika
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL2hTreQoEN0HamGKxwovPY1KQJbEuaXl9UpGsOxQCo_-7GCOkF2l5eFgayAlvHmyPst51Kl1oyjn2uwZu09AB22CQDzqfMMGsevlXQ-X_QgYBuFJrxqcsnSv3FwHUVUy2Rd6p8nYgLK-Z/s320/alga+2.JPG
Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetpai ada juga yang lembayung atau pirang atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi.
Peranan ganggang merah :
Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.

Chlorophyceae (Alga Hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air.
umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau
merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
Contohnya :
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas
               dan tiap ruas bercabang kecil.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRPAKvqEAEFkwNZpA2NHo8zhqs8Yti6Pa8rGwwueYyKbfp-JjTS9yEJ6k6EBSJsB-xW_aBKG5LNAWSa8_bCUINnE-thfoi3ptIw97UiJUZQHkbQCNghmYHpDb0h3ESj8qdMbu0MzvTNTNF/s320/alga+3.JPG
- Ulva  : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat
              dimakan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWHQZ3QyCszeh4rI3HRVAzvyMcr5dE8F9tqH0khDqP_RflsbgOMS3iW2KH5VgfF4eXptDRTu_LpRPC72qaKyfsDC5OBsMWcNDfx27nRDNKsJkwApil55ert41CQhGXH_2wwYpjkkAeo4S3/s320/alga+4.JPG
Peranan ganggang hijau :
a.   Menguntungkan :
- Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
-  Dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- Penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
-  Ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah   
   warna dan berbau.
Chlorophyta (algae hijau) adalah tumbuhan yang berwarna hijau yang mirip dengan tumbuhan tinggi berdasarkan pigmennya, khlorofil a dan b, karotin dan xantofil. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan pektin, dan hasil fotosintesisnya adalah karbohidrat (tepung). Terdapat perkapuran pada beberapa jenis,. Jenis-jenis dari divisi ini adalah makroskopis, filamen, sefon  
( bunga karang ) atau bentuk thallus.
Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas yang berwarna hijau, dan mengandung khlorofil a dan b serta karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa tepung dan lemak, terdiri dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang, hidupnya ada yang diair tawar, air laut dan juga pada tanah yang lembab atau yang basah.

Alga Coklat (Phaeophyceae)
Phaeophyta (ganggang coklat/ pirang) Hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generatif dengan isogami dan oogami.
Contohnya :
- Laminaria
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb4nKt-_S0UbTOXhnfBPOg-P26VlC5oDg804R_P8evE-fd5gttinvs7g8xDCHl66OOcnculsyL2W1BDrDe2bY2ubAdT57xyU-rfwg4NRJTBamYUx0fr4bIEuTVzMLAURzLGXo_EUFE6ZYh/s320/alga+5.JPG
- Fucus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaMuBm0SmLtsE_T1_34jsj1GSfkp-4Wv2VQtNKN6S2p5p4_1H4xY2hY5_iHlRS-QFrBfE1inVMuR9kmw2FnMrtTY3Qlg2mkvH_Sv1xW5yOFcuA4QLBD6EOQ4tXHWsgSEQgD88NNjBRrLvQ/s320/alga+6.JPG

- Turbinaria
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEbKURSlfuStcIXJ6u3F1R334FT3wFgjDzmRqgVYcTw4EzB5qUzfqe4F_jgQodlmNFubOk1Z1bGURo1CFcb8SCeotQ_KVNN1tr1FfhoHXhqnHMP-8K1e6xG0yLcjAY1YKh43HSLPWbrf8h/s320/alga+7.JPG
- Sargasum
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixb4H7et4TJaOLMCPRXfrxv1_gcacgpqtejipK4tB-6GHJ2aMB_LpIvSoTmb4-S-4LgUWvs1Vcv_Ui4h_rBWB6f5Tpn4LKdZAV1JUplESBHChle_cKW84UOTDuhq7E3pdxRdCMp645saV_/s320/alga+8.JPG


Peranan ganggang coklat :
- Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
- Sebagai makanan ternak
Berwarna coklat / pirang, sebagai hasil asimilasi dan sebagai zat makanan. Tidak ditemukan zat tepung, hidup di air tawar, dilaut dan didaerah iklim sedang dan dingin, hidupnya melekat pada batu-batu, kayu dan ada yang hidup sebagai endofit.
Phaeophyta (algae coklat) berwarna coklat karena fukoxantin yang menutupi klorofil a dan c, karotin dan xantofil lainnya. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan asam alginik. Hasil makanan cadangan adalah karbohidrat. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen atau bentuk thallus. Warna ganggang coklat disebabkan oleh pigmen coklat (pikosantin), yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga mengandung pigmen lainnya seperti klorofil a, klorofil c, violak xantin, b-karioten, diadinoxcatin, dan fukosantin.

Sumber :


undefinedMinggu, 5 September 2010 - Semua spesies yang berada dalam kingdom protista adalah eukariota. Sebagian besar protista merupakan mahluk ber sel satu yang hidup sebagai organisme bebas.

Namun, beberapa spesies protista terorganisasi menjadi koloni dimana tiap sel melakukan fungsi tugasnya sendiri dan juga menjadi perannya yang khusus dalam koloni. Ada begitu banyak jenis protista dan mereka mungkin diturunkan dari banyak garis evolusi. Protista sendiri mewakili modifikasi evolusi dan mungkin leluhur dari jamur, tanaman dan hewan.
Sebagian besar skema klasifikasi modern membagi protista menjadi tiga kelompok utama: protozoa, atau protista mirip hewan; protista mirip jamur; dan protista mirip tanaman.
Kingdom : Protista
Organisme eukariotik; sel memiliki organel berselubung selaput, termasuk inti; ber sel satu dan juga ada yang bersel banyak;
Protista mirip hewan


Mastigophora
Protista dengan flagela
Trypanosoma
Sarcodina
Protista dengan pseudopoda
Amoeba
Sporozoa
Protista parasit
Plasmodium
Siliata
Protista dengan silia
Paramecium
Protista mirip jamur


Myxomycota
Heterotrofik, massa amoeboid yang disebut plasmodium
Jamur lendir plasmodial
Acrasiomycota
Heterotrofik, sel terpisah
Jamur lendir seluler
Protista mirip tanaman


Euglenofita
Bersel satu, fotosintetis, flagela tunggal
Euglena
Chrysofita
Bersel satu, fotosintesis, klorofil a dan b
Diatom, ganggang coklat emas
Dinoflagellata
Bersel satu, dua flagela berputar, klorofil a dan c
Gessnerium

Protozoa : Protista Mirip Hewan

Protoza, berarti hewan pertama. Ia adalah heterotrof bersel satu. Spesies protozoa berjumlah ribuan. Mereka hidup di air tawar, air asin, pasir yang kering dan tanah yang lembab. Sebagian spesies hidup sebagai parasit diatas atau didalam tubuh organisme lainnya. Reproduksi pada protozoa biasanya aseksual lewat mitosis, namun juga ada banyak protozoa yang menyatukan reproduksi aseksual dengan siklus seksual. Biasanya, siklus seksual terjadi pada periode kondisi lingkungan yang merugikan dan sel yang muncul dari penggabungan gamet (zigot) dapat bertahan pada kondisi yang tidak menguntungkan tersebut. Dinding yang tebal dan menurunnya tingkat metabolisme pada kista memungkinkan keberlangsungan hidup pada periode kedinginan, kekeringan atau kelaparan.
Protozoa terbagi menjadi empat filum, berdasarkan pada alat geraknya.
Mastigophora
Masstigophora adalah protozoa yang memiliki satu atau lebih flagella. Filum ini juga dikenal sebagai Zoomastigina atau zooflagellata, memuat kelompok organisme yang beraneka ragam. Beberapa spesies bergerak bebas dan tinggal di air tawar atau asin, diantaranya adalah perenang bebas; yang lain melayang di permukaan batuan dan sebagian lagi sesil, menempel pada permukaan yang tenggelam di bawah air. Spesies Mastigophora lainnya hidup dalam hubungan simbiosis dengan organisme dari spesies lain, masing-masing membantu satu sama lain dengan fungsi kehidupan tertentu. Sebagai contoh, beberapa spesies hidup dalam usus rayap, kecoa rumah dan kecoa kayu, dimana mereka mencerna selulosa dari serangga ini. Genus Trypanosoma merupakan parasit yang menyebabkan penyakit pada manusia. Trypanosoma gambiense (gambar 1) adalah zooflagellata yang menyebabkan penyakit tidur Afrika. Manusia dapat terinfeksi trypanosoma lewat gigitan lalat tsetse.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/Trypanosoma-gambiense-300x240.jpg
Gambar 1. Trypanosoma gambiense, penyebab penyakit tidur Afrika
Sarcodina
Anggota filum Sarcodina disebut bersifat amoeboid. Amoeba proteus (Gambar 2) adalah spesies tipenya. Spesies yang termasuk Sarcodina bergerak menggunakan pseudopoda, sebuah perpanjangan yang mengalir dari tubuhnya yang luwes dan tanpa bentuk. Pseudopoda ini juga bertindak dalam penangkapan makanan. Sebagian besar Sarcodina hidup di air tawar. Sebuah vakuola kontraktil, sebuah organel yang terbentuk untuk mengusir kelebihan air dari tubuh sel protista, berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan air. Makanan disimpan sementara di vakuola makanan dimana ia dicerna oleh enzim.
Foraminifera dan Radiolaria adalah kelompok Sarcodina laut yang mengeluarkan cangkang keras dari senyawa mineral disekitar tubuhnya. Saat mereka mati, cangkang mereka menjadi penyusun penting pada lumpur di dasar samudera. Foraminifera telah membangun endapan kapur yang berasal dari zaman Kambria; Radiolaria yang menjadi batuan silika berasal dari zaman Pra Kambria.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/amoeba-proteus-300x203.jpg
Gambar 2. Amoeba proteus
Sporozoa
Sporozoa adalah parasit pembuat spora. Bentuk dewasanya tidak mampu bergerak, walaupun bentuk yang belum dewasa dapat bergerak dengan pseudopoda. Beberapa spesies sporozoa melewati siklus hidup yang rumit dan memerlukan berbagai inang pada tahap kehidupannya. Sebagai contoh, spesies Plasmodium vivax – agen penyebab malaria – memerlukan dua inang: nyamuk Anopheles dan manusia (Gambar 3).
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-plasmodium-malariae-225x300.gif
Gambar 3. Siklus hidup Plasmodium vivax
Ciliata
Dari empat filum protozoa, filum Ciliata memiliki jumlah spesies yang terbesar. Spesies dalam filum ini memiliki silia, benang sitoplasma pendek yang dipakai untuk bergerak dan dalam beberapa kasus untuk menyapu partikel makanan kedalam bukaan yang disebut celah oral. Protozoa yang termasuk filum ini hidup di air tawar dan air asin. Sebagian adalah perenang bebas, sebagian merangkak, sebagian sesil dan sebagian lagi parasit pada hewan lainnya.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/Paramecium-300x269.gif
Gambar 4. Paramecium
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/vorticella-300x213.jpg
Gambar 5. Contoh siliata lainnya, colpoda cucullus dan vorticella
Sitoplasma siliata berdiferensiasi menjadi ektoplasma luar yang kaku dan endoplasma dalam yang lebih cair. Sebuah pelikel berada di dalam selaput sel. Beberapa spesies merespon pada rangsangan lingkungan yang tidak bersahabat dengan melepaskan benang panjang yang disebut trichokista yang menjadi mekanisme pertahanan atau alat menempelkan protista pada materi kolam yang mengambang saat makan. Karakteristik siliata adalah keberadaan dua jenis inti sel. Makronukleus (inti besar) yang bertugas mengatur aktivitas metabolisme, dan inti kecil atau mikronukleus bertugas mengarahkan pembelahan sel. Gambar 4 menunjukkan struktur Paramecium, wakil ciliata. Gambar 5 menunjukkan siliata lainnya.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-paramecium-300x259.png
Gambar 6. Konjugasi Paramecium

Protista mirip Jamur

Jamur adalah organisme yang memperoleh makanan dengan menyerapnya dari materi organik yang telah mati atau dari tubuh inang yang masih hidup. Ada dua kelompok organisme yang dipandang sebagai protista namun cara hidup dan makannya seperti jamur sejati. Protista mirip jamur ini adalah Protomycota dan Gymnomycota.
Jamur Lendir
Ada dua kelompok jamur lendir: Myxomycota, atau jamur lendir sejati, dan Acrasiomycota, jamur lendir seluler.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/plasmodium-myxamoeba-300x196.jpg
Plasmodium Jamur Lendir sejati
Myxomycota – Jamur Lendir Sejati
Jamur lendir sejati hidup di lantai hutan, dimana mereka tumbuh di tanah yang lembab atau disekitar kayu yang mati dan tanaman yang busuk. Mereka tampak seperti gumpalan tanpa bentuk aneka warna: putih, kuning atau merah.
Siklus hidup jamur lendir sejati mulai dengan massa multinukleat yang disebut plasmodium. Plasmodium ini meluncur dalam bentuk amoeboid, memakan bakteri dan potongan kecil materi organis. Inti yang menyusun plasmodium bersifat diploid. Pada suatu saat dalam siklus hidupnya, plasmodium berhenti bergerak dan mengalami perubahan, mengembangkan struktur mirip batang dengan katup bulat di puncaknya. Tubuh berbuah ini menopang struktur yang disebut sporangia.
Sporangium adalah struktur yang mengandung spora. Spora melalui meiosis dan menghasilkan gamet berflagel. Gamet ini menyatu dan membentuk zigot yang tidak berflagel, namun lebih mirip amoeba. Organisme mirip amoeba ini meluncur di tanah, memakan materi makanan secara fagosit. Intinya yang diploid melalui sederat pembelahan mitosis yang tidak disertai pembelahan sitoplasma. Dengan cara inilah plasmodium multinukleat terbentuk. Siklus hidupnya kemudian berulang (Gambar 7).

Acrasiomycota – Jamur Lendir Seluler
Siklus hidup jamur lendir seluler, sering disebut amoeba sosial, jauh berbeda dari jamur lendir sejati. Tubuh berbuah amoeba sosial disebut sorocarp. Sporanya dibawa oleh angin, air, serangga atau cara lain ke lingkungan yang baru. Spora yang tiba di lingkungan baru akan mekar. Saat spora mekar, seekor amoeba, menggunakan pseudopoda, akan keluar dan pergi ke tanah. Amoeba ini mirip dengan amoeba biasa. Masing-masing memiliki selaput sel, inti, nukleolus, vakuola kontraktil, vakuola makanan, mitokondria dan retikulum endoplasma.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-jamur-lendir-sejati-3-266x300.gif
Gambar 7 Siklus hidup jamur lendir sejati
Amoeba haploid yang bebas bergerak makan materi organik dari tanah tumbuh hingga ukuran optimal. Mereka lalu membelah dengan mitosis dan sitokinesis, yang menghasilkan sel anak yang seperti orang tuannya memiliki inti haploid. Lalu perilaku mereka berubah. Mereka berhenti makan dan mulai bergerak dalam arah yang tetap menuju pusat tertentu atau titik berkumpul dan mulai membentuk kelompok dan menjadi sekumpulan massa sel.
Video jamur lendir yang disertakan dengan jamur sejati dapat anda saksikan disini : http://www.youtube.com/watch?v=UvTvaxVySlE,  dan disini menunjukkan sporanya yang disebarkan saat jamur lendir disirami: http://www.youtube.com/watch?v=qWNY9hUNtD8 dan video berikut menunjukkan bagaimana jamur lendir bergerak: http://www.youtube.com/watch?v=96U-6iU8W_A
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/siklus-hidup-jamur-lendir-seluler-3-300x205.gif
Gambar 8. Siklus hidup jamur lendir seluler
Mereka kemudian mengelompok membentuk pseudo-plasmodium. Sebuah lembar materi polisakarida yang sangat tipis mengelilingi massa ini, namun sel mempertahankan individualitasnya. Pseudoplasmodium yang mirip jari ini bergerak di substrat tanah dengan perlahan namun dalam arah yang jelas dan teratur. Pada akhirnya, bagian depan pseudoplasmodium berhenti bergerak dan bagian belakang bergerak ke bawah bagian depan membentuk bukit sel. Saat ini, diferensiasi sel mulai terjadi. Sel pokok yang memunculkan badan buah terbentuk dan siklus hidupnya berulang kembali (Gambar 8).

Protista Mirip Tanaman

Ada empat kelompok utama protista mirip tanaman
Euglenophyta
Euglenoid diwakili oleh organisme Euglena (Gambar 9). Organisme bersel satu ini memiliki sifat hewan sekaligus tanaman. Ia memiliki klorofil a dan b serta karotenoid, dan mampu melakukan fotosintesis. Namun, Euglena tidak memiliki dinding sel, berenang memakai flagelum, memiliki bintik mata merah-jingga yang sensitif cahaya yang disebut stigma dan vakuola kontraktil yang besar. Euglena juga memiliki badan pirenoid yang berfungsi dalam sintesis paramilum, sebuah hasil penyimpanan karbohidrat dan jarang dimiliki euglenoid lainnya. Organisme ini berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel mitosis longitudinal. Walau begitu, saat mitosis, selaput sel tetap menempel dan nukleolus bertahan.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/euglena.jpg
Gambar 9. Euglena
Chrysophyta
Ganggang hijau kuning, ganggang coklat emas, dan diatom adalah anggota kelompok ini. Sebagian besar anggota Chrysophyta bersel satu dan berkembang biak aseksual. Ada beberapa bentuk multiseluler. Anggota kelompok ini memiliki ciri yang sama. Mereka memiliki pigmen klorofil a dan c (yang b tidak ada) dan mengandung karotenoid fukosantin, yang memberi mereka warna keemasan. Protista ini hidup di air asin, air tawar dan tempat lembab di bawah batuan. Mereka memakai polisakarida yang disebut chrysolaminaran bukannya pati. Banyak chrysophyta memiliki dua flagella yang panjangnya berbeda pada ujung anterior tubuhnya (Gambar 10); namun ada juga yang hanya punya satu flagella, dan bahkan ada juga yang tidak punya.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/diatom-300x200.jpg
Gambar 10. Diatom
Diatom adalah sel diploid yang tidak memiliki flagella. Dinding sel mereka terdiri dari dua potongan, satu ditempelkan di atas yang lain, dan dipenuhi dengan silika dan pektin serta memiliki pola menarik berupa kawah dan tonjolan. Saat organisme ini mati, cangkang mereka jatuh ke dasar perairan dimana mereka meluruh dan membentuk tanah diatomik, zat yang dipakai sebagai pengikis pada pemolesan perak dan deterjen, sebagai pengemas di saringan udara dan air, di penghilang cat, minyak deodoran dan pupuk.
Dinoflagellata
Dinoflagellata adalah protista kecil dan biasanya bersel satu. Sebagian besar organisme ini memiliki dua flagella yang tidak sama, satu longitudinal dari ujung posterior sel, satunya lagi mengelilingi bagian pusat sel. Beberapa dinoflagellata menjulurkan trikosista seperti Paramecium, yang lainnya memiliki nematokista, sel penyengat yang umum ditemukan pada coelenterata.
Dinoflagellata memiliki inti sel yang paling aneh. Kromosomnya tidak memiliki sentromer dan bahkan saat interfase tetap berbentuk batang pendek yang tebal. Saat mitosis, selaput inti dan nukleolus tetap tinggal dan tidak ada benang terbentuk. Sebagian besar spesies berkembang biak aseksual dengan pembelahan sel dan menyusun satu dari dua kelompok besar fitoplankton. Beberapa spesies seperti Noctiluca, memiliki bioluminesensi, mengeluarkan cahaya seperti kunang kunang.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/09/dinoflagellate-bioluminosensi-300x155.jpg
Gambar 11. Dinoflagellata

Protista Atipikal

Caryoblastea adalah sebuah filum protista yang hanya memuat satu spesies, amoeba raksasa multinukleat Pelomyxa palustris. Organisme ini tidak memiliki mitokondria dan ciri organel lainnya sel eukariotik. Intinya membelah tanpa mitosis. Pelomyxa palustris hidup sebagai parasit didalam sel organisme inang.
undefined
Gambar 12. Pelomyxa palustris
Microspora adalah filum protista heterotrof. Ia adalah parasit kecil yang tidak memiliki mitokondria dan hidup di dalam sel inang, yang memuat arthropoda, chordata dan semua kelas vertebrata. Setelah sebuah mikrosporidian menginfeksi sebuah sel, sebuah plasmodium multisel terbentuk. Plasmodium ini kemudian mengalami pembelahan ganda, menghasilkan keturunan. Massa yang dihasilkan berujud sebuah tumor bersel tunggal yang disebut xenoma.

Protista

amoeba-makan.gif

Tahukah kalian, tidak semua organisme renik itu adalah bakteri? Mengapa? Hal ini dikarenakan bakteri hanyalah sebutan untuk organisme bersel satu yang tidak mempunyai inti sel. Organisme ini mempunyai organel mirip inti sel (nukleoid). Jadi, bakteri tergolong organisme prokariotik. Prokariotik adalah organisme yang tidak memiliki selaput/membran inti.

Tidak semua organisme uniseluler adalah prokariotik. Euglena, Amoeba, Paramecium, dan Plasmodium adalah organisme mikro yang mempunyai inti sel. Jadi, mereka tidak disebut bakteri, tetapi ‘protista’.

Protista adalah salah satu Kingdom/kerajaan makhluk hidup. Masih ingat dengan macam-macam kingdom? Ada 6 macam yang sementara ini bisa dijadikan pedoman. Mereka adalah Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Nah, bakteri ikut dalam anggota kerajaan Monera.

Macam-macam Protista

Protista dikelompokkan menjadi 3 kelas, yakni Protozoa, Algae, dan Myxomycota.

1. Protozoa adalah organisme renik mirip hewan. Ada Rhizopoda (si kaki semu), Flagellata (si cambuk), Ciliata (si rambut getar), dan Sporozoa (si spora yang bergerak tanpa alat bantu). Nah, yang ada pada gambar di atas hanya salah satu contoh organisme protista, bukan hewan mungkin juga bisa dibilang sebagai ‘kuman’.

2. Algae adalah organisme kecil mirip tumbuhan. Ada Chlorophyta (si alga hijau), Phaeophyta (si alga coklat), Rhodophyta (si alga merah), dan Chrysophyta (si alga emas). Alga juga terkadang disebut ganggang. Ohya, Dinoflagellata dan Euglenophyta juga diikutkan sebagai alga, walaupun juga mirip hewan. Hal ini dikarenakan keduanya mampu berfotosintesis. Jadi, juga mirip tumbuhan. Tapi jangan salah, mereka berdua adalah nama kelas yang juga bisa digolongkan dalam kelas Protozoa-Flagellata.

3. Myxomycota adalah organisme mirip jamur berukuran kecil. Tapi, bukan jamur sebenarnya. Hal ini disebabkan organisme yang juga disebut jamur lendir ini memiliki dinding sel dari zat selulosa. Beda dengan jamur, dinding sel jamur terdiri atas zat kitin. Myxomycota ada dua golongan, yakni Myxomycota (juga namanya) dan Oomycota. Myxomycota sebagai jamur lendir yang hidup di darat. Oomycotina sebagai jamur lendir yang hidup di air.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai anggota/kelas kerajaan Protista. Selanjutnya, sudah dapatkah kalian membedakan organisme yang tergolong kerajaan Virus, Monera (bakteri), dan Protista?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar